Rabu, 27 Mei 2015

“ Ruang Keluarga Impian Hadirkan Sejuta Cerita “



Terdengar suara pintu di ketuk dan suara kecil nan manis yang tak asing ditelingaku memanggil dengan lembut “ Syalom...syalom..bunda “  kata kakak Puja dari luar sana. Kebetulan aku lagi duduk di ruangtamu merapikan setumpuk kain yang belum di setrika seharian. Akupun menjawabnya “ Syalom nak, masuklah pintu tidak dikunci.” Kayaknya kakak baru pulang les malam. lesnya setiap hari senin, selasa, rabu mulai dari pukul 19.00 wib sampai jam 20.00 wib. Dia minta pelajaran tambahan supaya pintar katanya, hehehhehe. Beberapa saat kemudian dia memberi salam dan  mencium telapak tanganku. “Bunda..pelajaran menulis tadi kakak dapat bintang dari buk evi. “ katanya bersemangat. “ oh ya, selamat ya nak.” Seraya mencium keningnya. Kemudian dia melanjutkan ceritanya “ terus gambar yang kakak warnai kemarin itu ditempelin di mading kata buk evi  warnanya bagus, kakak senang deh.” Katanya penuh rona bahagia.” Terus ada anak baru juga di tempat les, namanya viona rumahnya di jl. Jati. Tadi kami berkenalan loh bunda.Rambutnya keriting bund..”  Tiba-tiba pembicaraan kami terpotong sebab terdengar suara pintu diketuk, ooh ternyata ada tamu yang datang mencari ayah. Secara spontan kakak puja masuk kekamarnya dan  aku sendiri terburu-buru merapikan kain yang berantakan. Dan sedikit tergopoh-gopoh membawanya kekamar. Hehehehe bisa dibayangkan ga situasinya?
Begitulah keadaannya karena rumah kami saat ini ruangtamu merangkap sebagai ruang keluarga. Jadi jika ada tamu yang datang, anak-anak masuk kamar atau pergi bermain keluar. Paling mirisnya, ketika anak-anak pulang dari sekolah dan sedang bersemangat menceritakan suasana dan pengalamannya sekolah eh tiba-tiba harus berhenti begitu saja. Padahal moment seprti inilah momen yang aku nanti-nantikan. Saat dimana anak-anak belajar untuk berkomunikasi dengan baik. Ditambah lagi bagaimana anak bisa terbuka mengungkapkan perasaannya. Apakah dia sedang senang, sedih, kecewa, bahagia, cemburu, dll. saya juga menilai ini adalah  sarana yang efektif antara ibu dan anak untuk saling memahami dan mempedulikan satu dengan yang lainnya. Melatih kesabaran juga loh, saat yang satu berbicara yang satu mendengarkan tidak saling serobot/ memotong pembicaraan.  

Impian sederhana yang saat ini kami inginkan adalah hadirnya ruang keluarga di dalam rumah.Ya, Sebuah  ruang keluarga dengan konsep minimalis. Sofa empuk berwarna coklat di sudut ruangan. Tv berwarna dengan  ukuran 42 inc . Lemari kecil dengan koleksi buku-buku bacaan. Pot bunga hijau di sisi lemari. Foto-foto keluarga di dinding di atur sedemikian rupa.tak lupa pendingin udara supaya tetap betah berlama-lama dan terasa sejuk dan nyaman. Disanalah tempat dimana kami bisa saling berbagi cerita. Tak terganggu lagi ada atau tidak ada tamu yang mengetuk pintu rumah. Kakak Puja pun bisa bercerita panjang lebar tentang perasaanya hari ini. Mungkin esok atau lusa kami bisa merenovasi rumah. Dan semoga Tuhan memampukan kami  mewujudkam mimpi kecil ini. Membuka pintu rezeki yang tak tahu datangnya darimana. Ruang keluarga yang bersahabat menjadi saksi bisu kebersamaan kami sekeluarga. Segudang cerita mulai dari pagi dan malam. tak ada tempat lain yang lebih mengasyikkan selain tempat dimana aku, suami dan anakku bercengkrama penuh cinta. Semoga terwujud, amin.   
Hmmmmmm..bagaimana menurutmu teman? #‎MyFamDream




Tulisan ini saya ikutsertakan dalam writing contest "My Family's Dream" jika teman2 tertarik mau ikutan silahkan menghubungi langsung admin Tecstar ya:

Phone: 021-6284672
Pin BB: 26B625E3
SMS center: 0878-7587-5887

Atau langsung ke web- nya Tecstar :

http://www.tecstar.co.id/



 
Koleksi foto :
1.http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhw&url=http%3A%2F%2Fwww.desainic.com%2F12-ide-interior-ruang-keluarga-minimalis%2F&ei=k9BiVa7MBMOwuQTmuIDABQ&bvm=bv.93990622,d.c2E&psig=AFQjCNHmIkTFEiA01Hpc9A4hiH97D7Xa8g&ust=1432625675416716



Jumat, 08 Mei 2015

Es Campur

Disini aku merasakan es campur sesunguhnya
tanpa bahan pengawet atau pemanis buatan
Yang tersaji lengkap dalam biduk perahu buatan kita
Es campur dalam mencinta dan merasamu
Kunikmati semua amarah dan kekesalanmu
Kuseduh manis semanisnya bujuk rayumu
Kuhapus peluh keringat yang menetes dikening
Berharap ada es batu yang menahan manisnya cintamu
Karena kamu adalah minuman favorite
Sampai pagi menjemput malam
Dan malam menjemput pagi
Karena engkau belahan jiwa

Kamis, 07 Mei 2015

Ibu Sehat Anak tumbuh Normal Ayahpun Bangga

Motivasi awal itu datang tak terduga.......
 “ Selamat ibu anaknya sehat jenis kelaminnya perempuan. Sekali lagi selamat ya bu...”

Demikian seutas kalimat disampaikan dokter yang membantu persalinanku bebrapa tahun yang silam. Aku bahagia sekali, putri pertamaku lahir dengan sehat tanpa kekurangan apapun. Bobot 3,9 Kg dan panjang 5,1 cm. Secara medis sehat dan normal. Saat itu aku merasakan bahwa akulah orang yang paling bahagia di muka bumi ini. Waktu terus berjalan, aku sangat mempedulikan semua keperluan dan tumbuh kembang anakku. Memperhatikan pola makannya, jam tidurnya, kebersihan badannya, jadwal imunisasi, dll. pokoknya semua yang berhubungan dengan anakku aku perhatikan secara detail. Tentunya aku memberikan semua yang terbaik untuk anakku tersayang. 


Tapi sayang seribu kali sayang, aku lupa mengurus diriku sendiri saudara-saudara. Mau tahu akibatnya apa? Badanku semakin melar dan aku sering mengalami sakit ( flu, demam, batuk ) mungkin karena pola hidup yang tidak sehat yang aku jalankan selama ini.  Makan tidak teratur, jam istirahat yang tidak tentu dan kurang melakukan olahraga.suatu kebiasaan jelek yang tanpa ku sadari dapat mengurangi jatah hidupmu di dunia ini.

Suatu sore ketika anakku tertidur pulas entah apa yang mendorong sejnak aku memandang diriku di depan cermin. Memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Oh my god, betapa aku melihat diriku ibarat bunga yang semakin layu. Terlihat kusam dan tidak bersemangat. Berat badan ku yang melebih berat badan ideal akibatnya kulit pun terlihat kendur, susah bergerak akibat kegemukan. Tidak, aku tidak mau seperti ini. 

Bagaimana aku bisa untuk terus mengurus anakku kalau aku tetap menjalani pola hidup seperti ini? Tidak aku tidak mau. Aku harus berubah. Aku ingin tetap ada mendampingi anakku mulai dari kecil hingga kelak dia dewasa dan bisa meraih mimpi-mimpinya. Aku ingin menggengam tangannya dan mengucapkan terimakasih  banyak untuk cucuku yang di titipkan Tuhan lewat rahimnya.             Itulah motivasi awal sehingga aku terdorong dan termotivasi untuk menjalankan gaya hidup sehat.

Sejak saat itu..... sejak aku bercermin dan bertekad merubah pola hidup sehat aku pun berubah. Tak hanya memperhatikan perkembangan anakku tetapi aku juga memperhatikan kesehatan dan pola hidupku. 

Ada 5 tips pola hidup sehat yang menjadi impianku .............. Impian? kenapa harus jadi impian? bukannya impian itu adalah mobil mewah, rumah mewah, uang banyak atau apalah yag namanya mewah-mewah. Tapi tidak bagiku karena terdorong oleh motivasi awal tadi aku ingin mewujudkan 5 tips pola hidup sehat ala aku sendiri. Aku ingin memiliki umur panjang dan harta paling berharga bagiku adalah anak-anakku. Seperti pepatah orangtua dikampung halamanku di bona pasogit yang berbunyi  " anakkonki do hamoraoan di au" yang artinya anakku adalah kekayaanku. jadi akan aku lakukan yang trerbaik untuk anakku.  langsung ke tips aja deh....penasaran khan? Berikut beberapa tips yang aku jalankan ;

  1. Konsumsi air putih minimal 2 liter/hari                                                                                 
   Aku punya tips sederhana dengan cara menyediakan botol air di tempat-tempat yang sering aku melakukan aktivitas. Seperti di kamar, di ruang Tv dan dapur. Jadi ga ada alasan malas atau apalah untuk minum air putih. 
 
      2.Istirahat minimal 7 jam/ sehari
Ini dia yang sedikit sulit aku menjalankannya. Bagaimana aku  bisa mengatur jam tidur anakku. Yah namanya anak Balita pola tidurnya kadang ga tentu. Bisa pagi, siang atau malam. kadang-kadang terbangun juga pas tengah malam karena haus atau buang air. Nah kalau yang ini, akulah yang mengalah. Aku ikut pola tidur anakku. Jadi jika sudah tiba jam tidur anakku, akupun ikut tidur. Pekerjaan yang belum selsai sebisa mungkin aku selesaikan dan andai tak bisa juga aku tinggalkan juga. Dengan demikian aku bisa mendapat jam tidur yang cukup. Berbeda dengan yang kemarin. Kalau dulunya jika anakku tidur aku mengerjakan semua tugas-tugas rumah. mulai dari menyapu, mengepl, memasak,dll.  Nah pas tugas itu selesai anakku sudah terbangun dan aku ga bisa istirahat lagi. Hahahha memang ga mudah ya....tapi dimana ada niat disitu ada jalan.
       3.Perbanyak makan buah & sayur
Kalau yang nomor 3 ini aku Cuma tinggal mengatur uang belanja saja. Setiap belanja aku tak hanya belanja buah dan sayur yang baik buat anakku. Tetapi aku juga membeli untuk aku & suami. Hehehehehe ....sedikit boros jadinya belanja bulanan tetapi untuk hidup sehat kenapa tidak? Daripada uangnya beli obat dan masuk rumah sakit mending beli buah dan sayur. Supaya tidak bosan dan jenuh, aku sering searching di google tentang resep-resep makanan yang sehat. Seperti soup, salad, jus. jadi ga bosan makannya ini itu aja.
   
      4. Berfikir positif dan lebih banyak bersabar
Percaya tidak percaya pikiran positif akan membawa kita pada hal-hal yang postif pula. Dengan menerapkan hal berfikir positif ini membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah. Mislanya anak rewel dan terus menerus menangis. Kalau dulunya aku sudah panik duluan, krasak krusuk ga tentu arah. Sekarang ga seperti itu lagi. Aku memeriksa anakku, apakah dia lapar, ngompol, atau ada serangga yang menempel di bajunya. Sederhana memang tetapi bukan hal mudah unutk menjalannya dalam kehidupan sehari-hari.
      5. Olahraga & Kontrol kesehatan
     Tips yang terakhir ini butuh biaya yang lumayan besar.  Bagaimana saya mengakalinya? Mau tahu? Saya tinggal ikut acara yang diadakan di CFD alias car free day. Disana sering ada rumah sakit, klinik, atau dokter yang mengadakan promo. Mulai dari cek darah, gula darah, tensi, penyakit ringan, dll. yang paling seru..gratis iya gratis ga pake bayar. Sekalian berolahraga sekalian cek kesehatan. Biasanya olahraga yang saya lakukan adalah jalan santai atau bermain tenis. Tak jarang mengajak anak bermain di taman adalah olahraga juga loh para bunda.. Yuks ajak si kecil bermain....


     Kini pola hidup sehat itu sudah menjadi darah Daging.....
Tips dari saya Cuma ada 5 sih ? Sedikit ya. Tapi itu bukan perkara mudah untuk saya bisa terus menjalankannya. Ada-ada saja alasan yang terkadang saya buat sendiri atau tanpa sengaja untuk melanggar komitmen hidup sehat saya itu.  Sebagai motivatornya saya melibatkan suami dalam hal ini. Jadi ketika saya melanggar atau keluar dari zona yang saya patenkan beliaulah yang mengingatkan saya. Sehingga tanpa terasa 3 bulan memaksakan diri sekarang kebiasaan itu sudah menjadi darah daging. Ga perlu di tegur  ga perlu pakai alarm semuanya berjalan apa adanya.


Demikian saya paparkan tulisan saya ini, semoga memberi sedikit inspirasi bagi kita semua. Khususnya bagi ibu-ibu yang telah memilki anak dan  setia mengurus anaknya sendiri. Intinya yang kita lakukan adalah untuk kebaikan anak, diri sendiri,keluarga dan Tuhan.

Tulisan ini saya persembahkan dlam lomba blog yang di adakan oleh Nutrifood. Semoga berkenan dan saya menjadi bagian dari sang juara. 
Info lanjut sahabat blogger bisa meluncur ke websitenya : www.blog.nutrifood.co.id


Mau sharing dengan saya? Yuk silahkan tinggalkan komentmu di sini. siapa tau kita bisa saling mengisi dan saling memotivasi untuk bisa komit menjalankan pola hidup yang sehat.





Semoga terwujud

Tuhan....
Tahun 2015 ini aku ingin mengajak keluarga kecilku ayah, puja dan onel untuk liburan suatu tempat. Naik pesawat dan menuju tempat wisata. Dimana? akupun tak tahu semuanya adalah rahasiamu Engkaulah yang menentukan karena aku tahu rencanamu yang terindah di dalam hidupku. Aku ingin disana bisa bermain sepuas-puasnya bersama anak2. Punya uang? belum sih aku hanya berharap tahun ini aku dapat tiket liburan gratis sekeluarga, bukakanlah pintu rezekimu bagiku. semoga terwujud amin.


Rabu, 06 Mei 2015

Anak-anak Panti Asuhan Anak Kita Juga

Tak kenal maka tak sayang maka izinkan kami memperkenalkan diri.Kami adalah sekelompok karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Perusahaan kami berada di kota bertuah, Riau. Kami berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. mulai dari suku, agama, pendidikan dan ekonomi. Meski demikian kami tak menjadikan itu sebagai jurang pemisah. Justru inilah warna sesungguhnya warna warni kehidupan. menjadikan kekuatan untuk mencapai sukses bersama. 
Perusahaan kami memiliki visi dan misi yang sangat jelas. Dan filosofi perusahaan yang mendorong saya dan teman-teman untuk lebih aktif dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Tanpa pandang bulu.
Filosofi itu adalah  :
“ Pekerjaan/bisnis/ adalah sarana/alat/ wadah untuk membentuk manusia secara lahir dan bathin.” 
Ya membentuk manusia secara lahir dan bathin, sungguh sangat fundamental. 
Akhirnya atas dasar itu pula terbentuk komunitas yang kami sponsori dan kami beri nama 
Insan Muda Peduli Sesama  (IMPAS)  
Begitu banyak pengalaman unik dan menarik sejak menggerakkan komunitas ini. Ada tawa, canda, sedih, kecewa. semua bercampur menjadi satu.




   1. Maaf saya  ga punya waktu untuk ikut komunitas..
Itu adalah sepenggal kalimat yang sudah biasa saya terima. Karena bukanlah hal mudah bagi saya untuk mengumpulkan teman-teman dan menjelaskan kepada mereka supaya mau bergabung dalam komunitas ini. Berbagai alasan muncul, mulai dari tak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan rumahtangga sampai tak ada niat untuk ikut organisasi atau kelompok/ komunitas. Tetapi dengan tekad dan niat yang tulus ternyata ada tangan lain yang menguatkan saya dan mengajak teman-teman untuk peduli terhadap sesama khususnya bagi anak-anak Balita penghuni panti asuhan. Kenapa kami fokus pada anak-anak Balita? Karena secara naluri saya adalah  seorang ibu dengan 2 orang anak. Sungguh hati saya tergerak untuk bisa menyentuh jiwa-jiwa yang haus akan kasih dan sayang. Dan ternyata bukan hanya hati seorang ibu saja yang tergerak tetapi rekan-rekan saya para kaum adam juga ternyata merasakan hal yang sama.Perjalanan sentuhan jiwa-jiwa ini memang belum lama kami jalani kami baru memulainya sejak tahun 2013.

   2.Tak bisa nyetir mobil saya sewa becak dorong untuk membawa barang2 bekas

Sebelum melakukan kunjungan kami melakukan survey terlebih dahulu. Dimana panti asuhan yang memang betul-betul membutuhkan donatur atau bantuan. Setelah merasa cocok kamipun menyesuaikan jadwal kunjungan ke panti tsb. Sebagai persiapan awal  saya menginformasikan kepada teman-teman untuk mengumpulkan barang-barang bekas yang masih layak pakai. Mulai dari buku bacaan, pakaian, mainan, komik, dll.Setelah semuanya terkumpul kami akan memeriksa ulang barang2 tersebut apakah layak atau tidak untuk di sumbangkan. Dan waktu yan di tetapkan semakin dekat, barang-barang sudah di packing dengan baik. Tapi sayang sungguh sayang mobil yang akan kami tumpangi tiba-tiba rusak. Kami punya ide ingin membawanya dengan motor tetapi barang-barang itu terlalu besar. Sangat riskan dan resiko akan kecelakaan. Entah gimana, tiba-tiba lewat becak dorong diseberang jalan. Tanpa menunggu lama aku memanggilnya “ Becak-becak...” teriakku. Akhirnya barang2 itu kami pindahkan ke beak kemudian memberikan alamatnya kepada si bapak tukang becak dan membayar ongkosnya. Selain menghemat biaya hitung-hitung berbagi rezeki buat si bapak tukang becak. Hehehehehe....


   3. " Ibu..saya mau ikut pulang “ rengek seorang anak panti 
Demikian seorang anak berbisik kepadaku ketika kami mengunjungi sebuah panti asuhan pada bulan suci tahun ramadhan kemarin. Dia menggenggam tanganku seolah- olah  tak ingin dilepas. Aku masih ingat namanya sari usianya sekitar 7 tahun. Cerita punya cerita ternyata bapak dan ibunya masih ada tapi mereka ga sangup membiayai sekolah dan makan sehari-hari maka di antarkanlah sari ke panti berharap anaknya mendapat kehidupan yang lebih baik. Sari tinggal dipanti kurang lebih setahun tetapi selama itu pula ayah ibu tak pernah datang menemuinya.  Mungkin rasa rindu yang menggebu kepada kedua orangtuanya yang membuat ia butuh sosok pengganti kedua orangtuanya. Ini adalah satu bukti betapa kesempitan ekonomi terbukti memberi kehampaan cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak.

      4. Gotong royong membersihkan panti
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Nah salah satu aktivitas kunjungan kami adalah gotong royong membersihkan panti asuhan. Sebuah pengalaman unik. Menyapu sambil bersenda gurau. Membersihkan sarang laba-laba tanpa sadar kepala teman jadi sasaran. Pokoknya seru dan menyenangkan. Tak terasa capek meski seharian bekerja berat. Karena kami sadar jika lokasi panti kotor dan berserakan akan menyebabkan penyakit buat anak-anak. Mulai dari muntaber, demam, batuk, flu, dll. Karena anak-anak paling riskan/rentan terhadap virus, bakteri penyakit. Sekedar info tak jarang pada saat  kami gotong royong kamipun bernyanyi-nyanyi kecil. Menghilangkan capek supaya tetap bersemangat. Pengalaman yang tak bisa ku dapat di tempat lain.

      
    5. Kita menghentikan waktu sejenak & tersenyum bersama, say Cisssss
Dan pada saat akhir kunjungan adalah sebuah kewajiban sekaligus sebagai dokumentasi saatnya berfoto ria. Aku merasakan seolah-olah bisa menghentikan waktu dan merekam senyum kecil di bibir manis mereka. Kelak, ini akan menjadi kenangan dan sebuah cerita untuk anak cucu saya kelak.  Mencintai mereka meski mereka bukan siapa-siapa. Mengelus lembut rambutnya dan menyatakan bahwa kami ada untuk menyayangi mereka. Tak jarang ada foto-foto nyeleneh dan membuat kami tertawa terbahak-bahak. Kebahagian meski kebersamaan yang sesaat saya rasa cukup membayar kerinduan mereka terhadap orang-orang yang mereka cintai yang entah dimana berada.

Sebagian pengalaman kecil ini ku dapat dari gerakan komunitas dari rekan – rekan sekerja. Karena aku sadar bahwa anak-anak panti adalah anak-anak kita juga. Perlu diperhatikan dan perlu di dengarkan. Sedikit sentuhan lembut dari tangan kita memberi sejuta harapan masa depan mereka. Semoga komunitas ini tetap komit dan selalu setia pada tujuan mulianya.
 Semoga terwujud, amin.
Tulisan ini saya persembahkan dalam  GPS Writing Competition yang diselenggarakan oleh Tabloid Nakita. Semoga berkenan dan memberikan sejuta inspirasi buat kita semua. Menegtuk pintu hati kita untuk mau menjadi motor penggerak serta peduli terhadap kesehatan dan anak, terimakasih. 
Info lanjut silahkan meluncur ke :